Artificial Intelligence (AI) merupakan sebuah teknologi buatan manusia yang kini mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan dalam ilmu komputer dan teknologi informasi. AI sendiri mencakup berbagai pengembangan sistem komputer yang bisa melakukan tugas manusia. Hal ini termasuk kemampuan manusia dalam belajar, memecahkan suatu masalah, beradaptasi, dan mengambil keputusan yang bijak. Seiring perkembangan teknologi saat ini, AI menjadi topik yang semakin sesuai dan menarik dalam berbagai industri dan sektor.
Artikel ini akan membawa Anda untuk menjelajahi pengertian AI secara lebih dalam, melihat sejarah adanya AI, dan juga makalah beberapa jurnal ilmiah terkait kemajuan bidang Artificial Intelligence (AI).
Apa Itu Artificial Intelligence (AI) ?
Menurut wikipedia.org , Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah teknologi yang mencoba untuk mereplikasi kecerdasan manusia melalui pemrograman di dalam suatu sistem elektronik, sehingga sistem tersebut dapat berpikir dan bertindak selayaknya manusia. Dalam hukum, penting untuk kita memahami status dan kedudukan kecerdasan buatan, terutama dalam bidang perdata. Namun, hal ini menimbulkan permasalahan dalam mengidentifikasi status hukumnya.
Di satu sisi, kecerdasan buatan dapat dianggap sebagai benda, yaitu objek yang diciptakan dan dimiliki oleh seseorang atau suatu entitas. Sebagai benda, kecerdasan buatan mungkin dikenai aturan hukum yang mengatur kepemilikan, tanggung jawab, dan perlindungan hukum yang serupa dengan benda-benda lainnya. Namun, di sisi lain, kecerdasan buatan memiliki kemampuan untuk bergerak dan beroperasi secara otonom, mirip dengan kemampuan manusia. Hal ini memunculkan permasalahan dalam mengidentifikasi status hukumnya, karena kecerdasan buatan dapat mengambil keputusan dan bertindak tanpa campur tangan manusia.
Penyelesaian bantuan status kecerdasan buatan dalam hukum menjadi kompleks dan membutuhkan pemikiran yang mendalam. Dalam prakteknya, akan diperlukan pembentukan kerangka hukum yang dapat mengatur hak, tanggung jawab, dan perlindungan hukum terkait dengan kecerdasan buatan. Kolaborasi antara para ahli hukum, etika, dan teknologi menjadi penting dalam mengatasi isu ini dan mencari solusi yang adil dan bertanggung jawab dalam mengatur interaksi antara manusia dengan kecerdasan buatan.
Sejarah dan Perkembangan Artificial Intelligence (AI)
Perkembangan Artificial Intelligence (AI) dimulai ketika para ilmuwan dan peneliti melakukan pertimbangan tentang konsep mesin yang dapat meniru kecerdasan manusia. Pada tahun 1956, konferensi Dartmouth yang terkenal diadakan, di mana istilah "kecerdasan buatan" pertama kali digunakan dan membuka jalan bagi perkembangan AI sebagai bidang penelitian mandiri.
Perkembangan AI di Tahun 1950-an sampai 1960-an
Ketika tahun itu, para peneliti seperti Alan Turing dan John McCarthy melakukan eksperimen awal dalam pemrograman komputer untuk memodelkan proses berpikir manusia. Mereka mengembangkan algoritma dan teknik pemrosesan data untuk menghasilkan hasil yang mirip dengan kecerdasan manusia. Namun, perkembangan AI pada saat itu dibatasi oleh pembatasan pemrosesan dan pembatasan data yang tersedia.
Perkembangan AI di Tahun 1980-an dan 1990-an
Kemudian pada kemajuan tahun ini dalam pemrosesan komputer dan teknik pemodelan memungkinkan perkembangan lebih lanjut dalam AI. Teknik pembelajaran mesin (machine learning) seperti jaringan syaraf (neural network) dan algoritma genetika mulai digunakan untuk melatih komputer agar dapat belajar dan mengambil keputusan berdasarkan data yang ada. Pada periode ini, AI banyak digunakan dalam aplikasi terapan seperti sistem pakar, pengenalan suara, dan analisis data.
Perkembangan Tahun 2000-an
Pada tahun 2000-an, perkembangan teknologi komputer dan peningkatan jumlah data yang tersedia menyebabkan keterbelakangan besar dalam kemampuan AI. Pembelajaran mesin yang dalam (deep learning) menjadi sangat populer, memungkinkan komputer untuk mengidentifikasi pola yang lebih kompleks dan melakukan tugas yang lebih canggih seperti pengenalan wajah, penerjemahan bahasa, dan mobil otonom.
Selama beberapa tahun terakhir, AI telah menjadi topik yang mendapatkan perhatian yang signifikan. Kemajuan dalam AI telah mempengaruhi berbagai sektor seperti perbankan, kesehatan, transportasi, dan industri lainnya. AI digunakan dalam rekomendasi sistem, analisis data besar (big data analytics), chatbot, dan banyak aplikasi lainnya.
Seiring dengan perkembangan AI, muncul pula diskusi tentang etika dan mewujudkan sosialnya. Pertanyaan tentang privasi, keamanan, dan respons akibat otomatisasi menjadi topik yang semakin penting dalam perkembangan AI.
Sejarah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) merupakan cerita tentang perkembangan konstan dalam pemahaman kita tentang kecerdasan dan bagaimana kita dapat mereplikasinya melalui teknologi. Dengan inovasi dan penelitian yang terus berlanjut, AI terus berkembang dan memiliki dampak besar dalam mengubah cara manusia hidup dan bekerja di masa depan.
Jurnal dan Penelitian Tentang Artificial Intelligence (AI)
Dalam dunia Artificial Intelligence (AI), terdapat berbagai jurnal yang menjadi sumber penting untuk memperoleh wawasan mendalam tentang perkembangan terkini dalam bidang ini. Lima jurnal yang sangat relevan dalam AI, yaitu:
1. Studi Perbandingan dan Analisis SWOT Implementasi Kecerdasan Buatan di Indonesia
Jurnal yang ditulis oleh Kirana Rukmayuninda Ririh ini merupakan sebuah penelitian yang menyelubungi perkembangan dari Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia pada tahun terkahir. Penggunaan dari Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) ini sudah menyebar luas di berbagai sektor yang ada. Penelitian jurnal ini menggunakan metode analisis SWOT pada implementasi AI yang sudah ada. Hasil dari temuan mereka mengidentifikasi bahwa faktor utama yang dapat mendorong tingkat implementasi AI adalah peningkatan efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan. Tetapi, untuk mencapai hasil yang optimal, penting untuk memperhatikan detail-detail yang sesuai dan dilengkapi dengan teknologi lainnya, seperti teknologi pangan dan teknologi lainnya. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, implementasi AI dapat menjadi lebih berdampak dan bermanfaat bagi perusahaan dan sektor terkait.
2. Menerapkan Sistem Kerja Kecerdasan Buatan dalam Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia Indonesia
Dalam jurnal yang ditulis oleh Yudo Devianto, mengemukakan bahwa pada era reformasi yang semakin berkembang ini teknologi menjadi begitu penting. Saat ini, dunia sedang mengalami era teknologi yang disebut dengani revolusi industri 4.0. Perubahan yang terjadi ini dikarenakan adanya penggunaan mesin atau benda digital dan internet yang mengakibatkan transformasi yang cepat dan sangat penting pada berbagai sektor kehidupan manusia sekarang. Hal ini dapat mempermudah manusia dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Transformasi digital merupakan salah satu dari proses yang lebih besar, di mana teknologi digital diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Jurnal ini juga menjelaskan tentang Artificial Intelligence (AI) yang merupakan sebuah ilmu dalam teknologi.
3.Pengaplikasian Artificial Intelligence (AI) Terhadap Seorang Penyandang Disabilitas Tunanetra
Jurnal ini merupakan sebuah jurnal yang meneliti tentang penerapan Artificial Intellgence (AI) terhadap penyandang gangguan tunanetra. Pada zaman sekarang, mereka yang mempunyai keterbatasan fisik dapat mengemban ilmu selayaknya manusia normal. Keterbatasan fisik yang mereka miliki bukanlah hambatan bagi mereka untuk mendapatkan ilmu dan wawasan yang luas.
Baca juga artikel tentang Artificial Intelligence (AI) berikut https://ardata.co.id/membuat-flowchart-ai/
Dengan diciptakannya Artificial Intelligence (AI) membawa jalur yang baik karena dapat memudahkan pekerjaan untuk mereka. Contoh dari pengembangan AI untuk penyandang gangguan adalah teknologi Speech Recognition. Speech Recognition Merujuk pada proses pengenalan suara yang timbul dari pelafalan kata-kata yang diucapkan. Sistem Speech Recognition mampu mengidentifikasi dan menerjemahkan suara manusia menjadi data yang dapat dipahami oleh komputer.